Mesjid Raya

Kenangan Di Prapat

Ini adalah gambar waktu saya dan teman teman di Prapat, Medan.
Di sana, kami telah menyimpan banyak kenangan. Kami bermain main bersama, makan bersama, jalan jalan, dan lain lain. Semua itu tak gampang tuk dilupakan. Semua itu harus diabadikan.

Saat di perjalanan menuju prapat, perjalanan begitu sulit karena jalan berbatu batu. bukit bukit pun kami lalui dan akhirnya kami sampai di tujuan. Hari yang melelahkan sekali, kami pun tidur di kamar. Setiap kamar ada empat orang. Saya pun tidur dengan zaki, maulana, dan chinoo. Walau saat tidur kami berdesak desakkan, kami tetap gembira. sebelum tidur kami bercanda tawa, sampai kami lelah dan tidur.
Kami sangat senang dan ingin mengulanginya.

Asal Usul Haryantozz

Namaku adalah haryanto. Aku berasal dari planet Venus. Aku datang ke bumi karena aku kesepian di sana. Saat ku sampai di bumi dengan cara lompat terbang dengan pesawat e70defgcoolzz yang modern. Saat sampai, aku pergi ke gunung kidul dan aku tidur di situ. Aku mencari teman di situ dan aku hanya dapat dua orang teman yang bernama maulana rizky dan kak maulidza akhir. Maulana rizky berasal dari planet neptunus dan kak maulidza akhir dari planet jupiter. What??
Mereka dari planet lain juga! Senang sekali aku! Kami bermain main dan akhirnya kak maulidza pergi ke tempat lain. Sehingga kini hanya tinggal maulana dan aku..

Sepatuku

Suatu hari, aku tengah berjalan menelusuri jalan yang biasa kulalui. Seperti biasa, setelah aku pulang sekolah, aku langsung pulang ke rumah. Tapi kali ini, aku merasa beda. Mengapa?
Begini ceritanya,,


Saat aku bangun tidur saat subuh, aku segera mengambil wudhu dan shalat. Setelah shalat aku pun mandi hendak pergi ke sekolah. Lalu, aku memakai seragam ku. Tetapi seperti biasa, aku selalu mengkhayal apapun tanpa ku tahu. Ada tentang es krim, burger, pante pirak, barata, dll. Tetapi tiba tiba aku dikejutkan oleh mamaku. Mamaku mengatakan "cepat sedikit! Ini kan hari senin nanti terlambat!". Aku pun langsung buru buru dan gabruk. Setelah selesai memakai seragam, aku pun berlari ke belakang menuju rak sepatu dan mengambilnya ke depan pintu. Aku pun memakainya dengan buru buru tanpa memerhatikan. Setelah ku sampai di sekolah, aku tak tahu mengapa teman teman yang tak ku kenal melihat ku dengan pandangan aneh. Setelah sampai di kelasku, aku baru diberi tahu temanku bahwa sepatu ku kok warna putih. Aku pun terkejut dan aku melihat sepatuku dan ternyata benar! Aku sangat malu sampai mukaku memerah. Aku pun mengikuti upacara dengan malu. Saat pulang pun aku malu malu. Baju putih, celana biru, but sepatu putih?
Malu banget deh pokoknya...

kekejaman sang waktu

Dahulu saat ku masih belia, aku merasa hidup sungguh mudah dan menyenangkan untuk di jalani..

Seperti air yang mengalir tak terasa saat ku mulai beranjak dewasa, aku telah mengerti akan kesukaran ini.. Kesukaran yang membuatku bingung dan membuat pikiran ku melayang.. apakah hanya diriku yang merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan.. Merasakan cinta yang telah hampa... hari hari ku sungguh sulit ku jalani.. Serasa tak ingin ku melakukan aktivitas... Aku ingin pergi ke tempat yang nyaman.. Tentram.. Penuh kedamaian bersamanya dan orang orang yang kusayangi..